Sinkronisasi dengan Effect
Beberapa komponen perlu melakukan sinkronisasi dengan sistem eksternal. Misalkan, Anda mungkin ingin mengontrol komponen di luar React berdasarkan state React, mengatur koneksi server, atau mengirim log analitik ketika sebuah komponen muncul di layar. Effects memungkinkan Anda menjalankan kode setelah render sehingga Anda bisa melakukan sinkronisasi dengan sistem di luar React.
Anda akan mempelajari
- Apa itu Effect
- Perbedaan Effect dengan event
- Cara mendeklarasikan Effect di dalam komponen
- How to skip re-running an Effect unnecessarily
- Mengapa Effect berjalan dua kali di pengembangan (development) dan cara memperbaikinya
Apa itu Effect dan apa perbedaanya dengan event?
Sebelum kita membahas Effect, Anda perlu mengenal dua tipe logika di dalam komponen React:
-
Kode pe-render-an (diperkenalkan di Menggambarkan Antarmuka Pengguna) berada di tingkat atas komponen Anda. Inilah di mana Anda mengambil props dan state, mentransformasinya, dan mengembalikan JSX yang diinginkan di layar. Kode pe-render-an haruslah murni. Seperti rumus matematika, ia harus menghitung hasilnya saja, tapi tidak melakukan hal lainnya.
-
Event handlers (diperkenalkan di Menambahkan Interaktivitas) adalah fungsi bersarang di dalam komponen yang melakukan berbagai hal dan bukan hanya menghitungnya. Sebuah event handler dapat memperbarui bidang input, mengirimkan permintaan HTTP POST untuk membeli produk, atau menavigasi pengguna ke layar lain. Event handlers memiliki “efek samping” (yaitu mengubah state program) yang dihasilkan dari aksi pengguna tertentu (misalnya, tekanan tombol atau ketikan).
Terkadang hal-hal ini tidak cukup. Bayangkan sebuah komponen ChatRoom
yang harus melakukan koneksi ke server obrolan (chat) ketika ditampilkan di layar. Melakukan koneksi ke server bukanlah penghitungan murni (melainkan efek samping) jadi tidak dapat dilakukan saat proses render. Meskipun itu, tidak ada event tertentu seperti klik yang akan menampilkan ChatRoom
.
Effects memungkinkan Anda menentukan efek samping yang disebabkan oleh pe-render-an itu sendiri, dan bukan oleh event tertentu. Mengirim pesan di ruang obrolan merupakan event karena disebabkan secara langsung oleh pengguna yang mengeklik tombol tertentu. Namun, melakukan koneksi server merupakan Effect karena harus terjadi tanpa peduli interaksi apapun yang menyebabkan komponen ditampilkan. Effects berjalan di akhir commit setelah layar diperbarui. Ini merupakan waktu yang tepat untuk menyinkronkan komponen React dengan sistem eksternal (seperti jaringan atau pustaka pihak ketiga).
Anda mungkin tidak membutuhkan Effect
Jangan terburu-buru menambahkan Effects ke dalam komponen Anda. Perlu diingat bahwa Effects umumnya digunakan untuk “melangkah ke luar” dari kode React Anda dan menyinkronkan dengan sistem eksternal. Hal ini termasuk API peramban (browser), widget pihak ketiga, jaringan, dan lainnya. Apabila Effect Anda hanya mengatur state berdasarkan state lain, Anda mungkin tidak membutuhkan Effect.
Cara menulis Effect
Untuk menulis Effect, ikuti tiga langkah berikut:
- Deklarasikan Effect. Secara bawaan, Effect Anda akan berjalan setiap render.
- Tentukan dependensi dari Effect. Kebanyakan Effect hanya perlu dijalankan ulang ketika diperlukan, bukan setiap render. Misalnya, animasi fade-in seharusnya hanya dijalankan ketika sebuah komponen muncul. Menghubungkan dan memutuskan koneksi ke ruang obrolan seharusnya hanya terjadi ketika komponen muncul dan menghilang, atau ketika ruang obrolan berubah. Anda akan belajar cara mengontrolnya dengan menentukan dependensi.
- Tambahkan pembersihan (cleanup) jika diperlukan. Beberapa Effect perlu menentukan cara menghentikan, membatalkan, atau membersihkan apa pun yang sedang dilakukan. Misalnya, “sambungkan koneksi” membutuhkan “lepaskan koneksi”, “berlangganan” memerlukan “hentikan langganan”, dan “fetch” membutuhkan “batal” atau “abaikan”. Anda akan belajar cara melakukan hal tersebut dengan mengembalikan fungsi pembersihan.
Mari kita lihat langkah-langkah berikut secara detil.
Langkah 1: Deklarasikan Effect
Untuk mendeklarasikan Effect di dalam komponen, impor Hook useEffect
dari React:
import { useEffect } from 'react';
Kemudian, panggil Hook tersebut di atas komponen Anda dan isikan Effect tersebut dengan kode:
function MyComponent() {
useEffect(() => {
// Kode di dalam blok ini akan dijalankan setelah *setiap* render
});
return <div />;
}
Setiap kali setelah komponen Anda di-render, React akan memperbarui layar kemudian menjalankan kode di dalam useEffect
. Dengan kata lain, useEffect
“menunda” sepotong kode agar tidak berjalan sampai render tersebut ditampilkan di layar.
Mari kita lihat bagaimana Anda dapat menggunakan Effect untuk melakukan sinkronisasi dengan sistem eksternal. Bayangkan sebuah komponen React <VideoPlayer>
. Akan lebih baik jika kita dapat mengontrol apakah video sedang diputar atau dijeda dengan mengoper prop isPlaying
ke dalamnya:
<VideoPlayer isPlaying={isPlaying} />;
Komponen VideoPlayer
kustom Anda me-render tag bawaan peramban <video>
:
function VideoPlayer({ src, isPlaying }) {
// TODO: lakukan sesuatu dengan isPlaying
return <video src={src} />;
}
Namun, tag <video>
pada peramban tidak memiliki prop isPlaying
. Satu-satunya cara untuk mengontrolnya adalah untuk memanggil metode play()
dan pause()
dalam elemen DOM secara manual. Anda perlu menyinkronkan nilai prop isPlaying
, yang memberitahu apakah video seharusnya sedang diputar, dengan panggilan metode seperti play()
dan pause()
.
Pertama-tama, kita perlu mendapatkan ref ke simpul DOM <video>
.
Anda mungkin tergoda untuk mencoba memanggil play()
atau pause()
saat pe-render-an, tapi ini tidak benar:
import { useState, useRef, useEffect } from 'react'; function VideoPlayer({ src, isPlaying }) { const ref = useRef(null); if (isPlaying) { ref.current.play(); // Memanggil ini saat rendering tidak diperbolehlkan. } else { ref.current.pause(); // Ini juga akan menyebabkan *crash*. } return <video ref={ref} src={src} loop playsInline />; } export default function App() { const [isPlaying, setIsPlaying] = useState(false); return ( <> <button onClick={() => setIsPlaying(!isPlaying)}> {isPlaying ? 'Pause' : 'Play'} </button> <VideoPlayer isPlaying={isPlaying} src="https://interactive-examples.mdn.mozilla.net/media/cc0-videos/flower.mp4" /> </> ); }
Alasan kode ini tidak benar adalah ia mencoba melakukan sesuati dengan simpul DOM saat proses render. Dalam React, proses render harus merupakan penghitungan murni dari JSX dan tidak boleh mengandung efek samping seperti memodifikasi DOM.
Lebih dari itu, ketika VideoPlayer
dipanggil pertama kalinya, DOM belum tersedia! Belum ada simpul DOM untuk memanggil play()
atau pause()
, karena React tidak mengetahui DOM apa yang perlu dibuat sampai Anda mengembalikan JSX.
Solusinya adalah membungkus efek samping dengan useEffect
memindahkannya keluar dari penghitungan proses render:
import { useEffect, useRef } from 'react';
function VideoPlayer({ src, isPlaying }) {
const ref = useRef(null);
useEffect(() => {
if (isPlaying) {
ref.current.play();
} else {
ref.current.pause();
}
});
return <video ref={ref} src={src} loop playsInline />;
}
Dengan membungkus pembaruan DOM di dalam Effect, Anda memungkinkan React memperbarui layar terlebih dahulu. Kemudian Effect Anda dijalankan.
Ketika komponen VideoPlayer
Anda di-render (baik pertama kalinya atau ketika di-render ulang), beberapa hal akan terjadi. Pertama, React akan memperbarui layar, memastikan tag <video>
berada di dalam DOM dengan props yang benar. Kemudian React akan menjalankan Effect Anda. Pada akhirnya, Effect Anda akan memanggil play()
atau pause()
berdasarkan nilai dari isPlaying
.
Coba tekan Putar/Jeda beberapa kali dan lihat bagaimana pemutar video tetap tersinkron dengan nilai isPlaying
:
import { useState, useRef, useEffect } from 'react'; function VideoPlayer({ src, isPlaying }) { const ref = useRef(null); useEffect(() => { if (isPlaying) { ref.current.play(); } else { ref.current.pause(); } }); return <video ref={ref} src={src} loop playsInline />; } export default function App() { const [isPlaying, setIsPlaying] = useState(false); return ( <> <button onClick={() => setIsPlaying(!isPlaying)}> {isPlaying ? 'Jeda' : 'Putar'} </button> <VideoPlayer isPlaying={isPlaying} src="https://interactive-examples.mdn.mozilla.net/media/cc0-videos/flower.mp4" /> </> ); }
Dalam contoh ini, “sistem eksternal” yang Anda sinkronisasi ke state React adalah API media peramban. Anda dapat menggunakan pendekatan sama untuk membungkus kode lama di luar React (seperti plugin jQuery) ke komponen deklaratif React.
Perlu dicatat bahwa mengontrol pemutar video jauh lebih kompleks dalam praktiknya. Memanggil play()
bisa gagal, pengguna dapat memutar atau menjeda menggunakan kontrol peramban bawaan, dan sebagainya. Contoh ini sangat disederhanakan dan tidak lengkap.
Langkah 2: Tentukan dependensi dari Effect
Secara bawaan, Effects berjalan setelah setiap render. Seringkali, ini bukan yang Anda inginkan:
- Terkadang, lambat. Sinkronisasi dengan sistem eksternal tidak selalu instan, jadi Anda mungkin ingin melewatkannya kecuali jika diperlukan. Misalnya, Anda tidak ingin menyambung kembali ke server obrolan pada setiap penekanan papan ketik.
- Terkadang, tidak benar. Misalnya, Anda tidak ingin memicu animasi fade-in komponen pada setiap penekanan papan ketik. Animasi seharusnya hanya diputar satu kali ketika komponen muncul untuk pertama kalinya.
Untuk mendemonstrasikan masalah ini, berikut adalah contoh sebelumnya dengan beberapa panggilan console.log
dan input teks yang memperbarui state komponen induk. Perhatikan bagaimana pengetikan menyebabkan Effect dijalankan kembali:
import { useState, useRef, useEffect } from 'react'; function VideoPlayer({ src, isPlaying }) { const ref = useRef(null); useEffect(() => { if (isPlaying) { console.log('Memanggil video.play()'); ref.current.play(); } else { console.log('Memanggil video.pause()'); ref.current.pause(); } }); return <video ref={ref} src={src} loop playsInline />; } export default function App() { const [isPlaying, setIsPlaying] = useState(false); const [text, setText] = useState(''); return ( <> <input value={text} onChange={e => setText(e.target.value)} /> <button onClick={() => setIsPlaying(!isPlaying)}> {isPlaying ? 'Jeda' : 'Putar'} </button> <VideoPlayer isPlaying={isPlaying} src="https://interactive-examples.mdn.mozilla.net/media/cc0-videos/flower.mp4" /> </> ); }
Anda dapat memberi tahu React untuk melewatkan menjalankan ulang Effect yang tidak perlu dengan menspesifikasikan senarai dependencies sebagai argumen kedua pada pemanggilan useEffect
. Mulai dengan menambahkan senarai kosong []
ke dalam contoh di atas pada baris 14:
useEffect(() => {
// ...
}, []);
Anda akan melihat error yang mengatakan React Hook useEffect has a missing dependency: 'isPlaying'
:
import { useState, useRef, useEffect } from 'react'; function VideoPlayer({ src, isPlaying }) { const ref = useRef(null); useEffect(() => { if (isPlaying) { console.log('Memanggil video.play()'); ref.current.play(); } else { console.log('Memanggil video.pause()'); ref.current.pause(); } }, []); // This causes an error return <video ref={ref} src={src} loop playsInline />; } export default function App() { const [isPlaying, setIsPlaying] = useState(false); const [text, setText] = useState(''); return ( <> <input value={text} onChange={e => setText(e.target.value)} /> <button onClick={() => setIsPlaying(!isPlaying)}> {isPlaying ? 'Jeda' : 'Putar'} </button> <VideoPlayer isPlaying={isPlaying} src="https://interactive-examples.mdn.mozilla.net/media/cc0-videos/flower.mp4" /> </> ); }
Masalahnya adalah kode di dalam Effect Anda tergantung pada prop isPlaying
untuk memutuskan apa yang harus dilakukan, tetapi ketergantungan ini tidak dideklarasikan secara eksplisit. Untuk memperbaiki masalah ini, tambahkan isPlaying
ke dalam senarai dependensi:
useEffect(() => {
if (isPlaying) { // Digunakan di sini...
// ...
} else {
// ...
}
}, [isPlaying]); // ...jadi harus dideklarasikan di sini!
Sekarang semua dependensi dideklarasikan, jadi tidak ada error. Menentukan [isPlaying]
sebagai senarai dependensi memberi tahu React ia harus melewati menjalankan ulang Effect Anda apabila isPlaying
sama seperti saat render sebelumnya. Dengan perubahan ini, mengetik pada input tidak menyebabkan Effect dijalankan ulang, tapi menekan Putar/Jeda akan menyebabkannya:
import { useState, useRef, useEffect } from 'react'; function VideoPlayer({ src, isPlaying }) { const ref = useRef(null); useEffect(() => { if (isPlaying) { console.log('Memanggil video.play()'); ref.current.play(); } else { console.log('Memanggil video.pause()'); ref.current.pause(); } }, [isPlaying]); return <video ref={ref} src={src} loop playsInline />; } export default function App() { const [isPlaying, setIsPlaying] = useState(false); const [text, setText] = useState(''); return ( <> <input value={text} onChange={e => setText(e.target.value)} /> <button onClick={() => setIsPlaying(!isPlaying)}> {isPlaying ? 'Jeda' : 'Putar'} </button> <VideoPlayer isPlaying={isPlaying} src="https://interactive-examples.mdn.mozilla.net/media/cc0-videos/flower.mp4" /> </> ); }
Senarai dependensi dapat berisi lebih dari satu dependensi. React hanya akan melewatkan menjalankan ulang Effect jika semua dependensi yang Anda tentukan memiliki nilai yang sama persis dengan nilai yang mereka miliki saat render sebelumnya. React membandingkan nilai dependensi menggunakan fungsi pembanding Object.is
. Lihat referensi useEffect
untuk detailnya.
Perhatikan bahwa Anda tidak dapat “memilih” dependensi Anda. Anda akan mendapatkan lint error jika dependensi yang Anda tentukan tidak sesuai dengan apa yang diharapkan oleh React berdasarkan kode di dalam Effect Anda. Hal ini membantu menangkap banyak bug dalam kode Anda. Jika Anda tidak ingin beberapa kode dijalankan ulang, edit kode Effect itu sendiri untuk tidak “membutuhkan” dependensi tersebut.
Pendalaman
Effect ini menggunakan ref
dan isPlaying
, tapi hanya isPlaying
yang dideklarasikan sebagai dependensi:
function VideoPlayer({ src, isPlaying }) {
const ref = useRef(null);
useEffect(() => {
if (isPlaying) {
ref.current.play();
} else {
ref.current.pause();
}
}, [isPlaying]);
Hal ini dikarenakan objek ref
memiliki identitas yang stabil: React menjamin Anda akan selalu mendapatkan objek yang sama dari pemanggilan useRef
yang sama pada setiap render. Objek tersebut tidak pernah berubah, sehingga tidak akan pernah dengan sendirinya menyebabkan Effect dijalankan ulang. Oleh karena itu, tidak masalah apakah Anda menyertakannya atau tidak. Memasukkannya juga tidak masalah:
function VideoPlayer({ src, isPlaying }) {
const ref = useRef(null);
useEffect(() => {
if (isPlaying) {
ref.current.play();
} else {
ref.current.pause();
}
}, [isPlaying, ref]);
Fungsi set
yang dikembalikan oleh useState
juga memiliki identitas yang stabil, sehingga Anda akan sering melihat fungsi ini dihilangkan dari dependensi. Jika linter mengizinkan Anda menghilangkan sebuah dependensi tanpa kesalahan, maka hal ini aman untuk dilakukan.
Menghilangkan dependensi yang selalu stabil hanya berfungsi ketika linter dapat “melihat” bahwa objek tersebut stabil. Sebagai contoh, jika ref
dioper dari komponen induk, Anda harus menspesifikasikannya dalam senarai dependensi. However, this is good because you can’t know whether the parent component always passes the same ref, or passes one of several refs conditionally. So your Effect would depend on which ref is passed.
Langkah 3: Tambahkan pembersihan jika diperlukan
Bayangkan contoh yang berbeda. Anda sedang menulis komponen ChatRoom
yang perlu terhubung ke server obrolan ketika ditampilkan. Anda diberi API createConnection()
yang mengembalikan sebuah objek dengan metode connect()
dan disconnect()
. Bagaimana Anda menjaga komponen tetap terhubung saat ditampilkan kepada pengguna?
Mulai dengan menulis logika Effect:
useEffect(() => {
const connection = createConnection();
connection.connect();
});
Akan sangat lambat untuk melakukan koneksi ke obrolan setelah setiap render ulang, jadi Anda menambahkan larik dependensi:
useEffect(() => {
const connection = createConnection();
connection.connect();
}, []);
Kode di dalam Effect tidak menggunakan props atau state apapun, sehingga larik dependensi Anda adalah []
(kosong). Ini memberitahu React untuk hanya menjalankan kode ini ketika komponen “dipasang”, yaitu muncul di layar untuk pertama kalinya.
Mari kita coba menjalankan kode ini:
import { useEffect } from 'react'; import { createConnection } from './chat.js'; export default function ChatRoom() { useEffect(() => { const connection = createConnection(); connection.connect(); }, []); return <h1>Selamat datang di ruang obrolan!</h1>; }
Effect ini hanya berjalan pada pemasangan, jadi Anda mungkin mengharapkan "✅ Menghubungkan..."
dicetak sekali di konsol. Namun, jika Anda memeriksa konsol, "✅ Menghubungkan..."
akan dicetak dua kali. Mengapa hal ini bisa terjadi?
Bayangkan komponen ChatRoom
merupakan bagian dari aplikasi yang lebih besar dengan banyak layar yang berbeda. Pengguna memulai perjalanan mereka di halaman ChatRoom
. Komponen dipasang dan memanggil connection.connect()
. Kemudian bayangkan pengguna menavigasi ke layar lain—misalnya, ke halaman Pengaturan. Akhirnya, pengguna mengklik Kembali dan ChatRoom
terpasang kembali. Hal ini akan membuat sambungan kedua—tetapi sambungan pertama tidak pernah diputuskan! Ketika pengguna menavigasi aplikasi, koneksi akan terus menumpuk.
Bug seperti ini mudah terlewatkan tanpa pengujian manual yang ekstensif. Untuk membantu Anda menemukannya dengan cepat, dalam pengembangan, React melakukan pemasangan ulang setiap komponen satu kali setelah pemasangan awal.
Melihat log "✅ Menghubungkan..."
dua kali akan membantu Anda mengetahui masalah yang sebenarnya: kode Anda tidak menutup koneksi ketika komponen dilepas.
Untuk memperbaiki masalah ini, kembalikan fungsi cleanup dari Effect Anda:
useEffect(() => {
const connection = createConnection();
connection.connect();
return () => {
connection.disconnect();
};
}, []);
React akan memanggil fungsi pembersihan Anda setiap kali sebelum Effect dijalankan kembali, dan satu kali lagi ketika komponen dilepas (dihapus). Mari kita lihat apa yang terjadi ketika fungsi pembersihan diimplementasikan:
import { useState, useEffect } from 'react'; import { createConnection } from './chat.js'; export default function ChatRoom() { useEffect(() => { const connection = createConnection(); connection.connect(); return () => connection.disconnect(); }, []); return <h1>Selamat datang di ruang obrolan!</h1>; }
Sekarang Anda mendapatkan tiga log konsol dalam pengembangan:
"✅ Menghubungkan..."
"❌ Terputus."
"✅ Menghubungkan..."
Ini adalah perilaku yang benar dalam pengembangan. Dengan memasang kembali komponen Anda, React memverifikasi bahwa navigasi menjauh dan kembali tidak akan merusak kode Anda. Memutuskan sambungan dan kemudian menyambungkannya kembali adalah hal yang seharusnya terjadi! Ketika Anda mengimplementasikan pembersihan dengan baik, seharusnya tidak ada perbedaan yang terlihat oleh pengguna antara menjalankan Effect sekali vs menjalankannya, membersihkannya, dan menjalankannya lagi. Ada pasangan panggilan tambahan untuk menghubungkan/memutuskan koneksi karena React sedang menyelidiki kode Anda untuk mencari bug dalam pengembangan. Ini adalah hal yang normal—jangan mencoba untuk menghilangkannya!
Dalam produksi, Anda hanya akan melihat "✅ Menghubungkan..."
dicetak satu kali. Memasang kembali komponen hanya terjadi dalam pengembangan untuk membantu Anda menemukan Effect yang perlu dibersihkan. Anda dapat mematikan Strict Mode untuk keluar dari perilaku pengembangan, tetapi kami sarankan untuk tetap mengaktifkannya. Hal ini memungkinkan Anda menemukan banyak bug seperti di atas.
Bagaimana cara menangani Effect yang ditembakkan dua kali dalam pengembangan?
React secara sengaja memasang ulang komponen Anda dalam pengembangan untuk menemukan bug seperti pada contoh terakhir. Pertanyaan yang tepat bukanlah “bagaimana cara menjalankan sebuah Effect sekali saja”, tetapi “bagaimana cara memperbaiki Effect saya agar dapat berfungsi setelah dipasang ulang”.
Biasanya, jawabannya adalah menerapkan fungsi pembersihan. Fungsi pembersihan harus menghentikan atau membatalkan apa pun yang sedang dilakukan oleh Effect. Aturan praktisnya adalah bahwa pengguna seharusnya tidak dapat membedakan antara Effect yang berjalan sekali (seperti dalam produksi) dan urutan setup → cleanup → setup (seperti yang Anda lihat dalam pengembangan).
Sebagian besar Effect yang akan Anda tulis, akan sesuai dengan salah satu pola umum di bawah ini.
Mengontrol widget di luar React
Terkadang Anda perlu menambahkan widget UI yang tidak ditulis untuk React. Sebagai contoh, katakanlah Anda menambahkan komponen peta ke halaman Anda. Komponen ini memiliki metode setZoomLevel()
, dan Anda ingin menjaga tingkat zoom tetap sinkron dengan variabel state zoomLevel
dalam kode React Anda. Effect Anda akan terlihat seperti ini:
useEffect(() => {
const map = mapRef.current;
map.setZoomLevel(zoomLevel);
}, [zoomLevel]);
Perhatikan bahwa tidak ada pembersihan yang diperlukan dalam kasus ini. Dalam pengembangan, React akan memanggil Effect dua kali, tetapi ini tidak menjadi masalah karena memanggil setZoomLevel
dua kali dengan nilai yang sama tidak akan melakukan apa-apa. Ini mungkin sedikit lebih lambat, tetapi ini tidak menjadi masalah karena tidak akan melakukan pemanggilan ulang yang tidak perlu dalam produksi.
Beberapa API mungkin tidak mengizinkan Anda memanggilnya dua kali berturut-turut. Misalnya, metode showModal
dari elemen <dialog>
bawaan akan melempar error jika Anda memanggilnya dua kali. Implementasi fungsi pembersihan untuk membuatnya menutup dialog:
useEffect(() => {
const dialog = dialogRef.current;
dialog.showModal();
return () => dialog.close();
}, []);
Dalam pengembangan, Effect Anda akan memanggil showModal()
, lalu segera close()
, dan kemudian showModal()
lagi. Ini memiliki perilaku yang terlihat oleh pengguna yang sama dengan memanggil showModal()
satu kali, seperti yang akan Anda lihat dalam produksi.
Berlangganan events
Jika Effect Anda berlangganan sesuatu, fungsi pembersihan harus menghentikan langganan:
useEffect(() => {
function handleScroll(e) {
console.log(window.scrollX, window.scrollY);
}
window.addEventListener('scroll', handleScroll);
return () => window.removeEventListener('scroll', handleScroll);
}, []);
Dalam mode pengembangan, Effect Anda akan memanggil addEventListener()
, lalu segera hapusEventListener()
, dan kemudian addEventListener()
lagi dengan event handler yang sama. Jadi hanya akan ada satu langganan yang aktif pada satu waktu. Ini memiliki perilaku yang terlihat oleh pengguna yang sama dengan memanggil addEventListener()
sekali, seperti dalam produksi.
Memicu animasi
Jika Effect Anda menganimasikan sesuatu, fungsi pembersihan harus mengatur ulang animasi ke nilai awal:
useEffect(() => {
const node = ref.current;
node.style.opacity = 1; // Picu animasi
return () => {
node.style.opacity = 0; // Set ulang ke nilai awal
};
}, []);
Dalam mode pengembangan, opacity akan diatur ke 1
, kemudian ke 0
, dan kemudian ke 1
lagi. Ini seharusnya memiliki perilaku yang terlihat oleh pengguna yang sama dengan pengaturan ke 1
secara langsung, yang akan terjadi dalam produksi. Jika Anda menggunakan pustaka animasi pihak ketiga yang mendukung tweening, fungsi pembersihan Anda akan mengatur ulang timeline ke kondisi awal.
Mengambil data
Jika Effect Anda mengambil sesuatu, fungsi pembersihan harus membatalkan pengambilan atau mengabaikan hasilnya:
useEffect(() => {
let ignore = false;
async function startFetching() {
const json = await fetchTodos(userId);
if (!ignore) {
setTodos(json);
}
}
startFetching();
return () => {
ignore = true;
};
}, [userId]);
Anda tidak dapat “membatalkan” network request yang telah terjadi, tetapi fungsi pembersihan Anda harus memastikan bahwa pengambilan data yang tidak relevan lagi tidak terus mempengaruhi aplikasi Anda. Jika userId
berubah dari 'Alice'
menjadi 'Bob'
, pembersihan memastikan bahwa respons 'Alice'
diabaikan meskipun ia datang setelah 'Bob'
.
Dalam mode pengembangan, Anda akan melihat dua fetch di tab Network. Tidak ada yang salah dengan hal itu. Dengan pendekatan di atas, Effect pertama akan segera dibersihkan sehingga salinan variabel ignore
akan disetel ke true
. Jadi, meskipun ada request tambahan, hal itu tidak akan mempengaruhi state berkat pemeriksaan if (!ignore)
.
Dalam mode produksi, hanya akan ada satu request. Jika request kedua dalam pengembangan mengganggu Anda, pendekatan terbaik adalah menggunakan solusi yang menduplikasi request dan menyimpan responsnya di antara komponen:
function TodoList() {
const todos = useSomeDataLibrary(`/api/user/${userId}/todos`);
// ...
Hal ini tidak hanya akan meningkatkan pengalaman pengembangan, tetapi juga membuat aplikasi Anda terasa lebih cepat. Sebagai contoh, pengguna yang menekan tombol Kembali tidak perlu menunggu data dimuat lagi, karena data tersebut akan di-cache. Anda bisa membuat cache sendiri atau menggunakan salah satu dari banyak alternatif untuk fetching secara manual di Effects.
Pendalaman
Menulis panggilan fetch
di dalam Effects adalah cara populer untuk mengambil data, terutama di aplikasi yang sepenuhnya berbasis klien. Namun, ini adalah pendekatan yang sangat manual dan memiliki kelemahan yang signifikan:
- Effects tidak berjalan di server. Ini berarti bahwa HTML awal yang di-render di server hanya akan menyertakan status pemuatan tanpa data. Komputer klien harus mengunduh semua JavaScript dan me-render aplikasi Anda hanya untuk mengetahui bahwa sekarang ia perlu memuat data. Hal ini sangat tidak efisien.
- Mengambil data secara langsung dalam Effects memudahkan untuk menciptakan “air terjun (waterfall) jaringan”. Anda me-render komponen induk, mengambil beberapa data, me-render komponen anak, dan kemudian komponen anak mulai mengambil datanya. Jika jaringan tidak terlalu cepat, hal ini jauh lebih lambat daripada mengambil semua data secara paralel.
- Mengambil data secara langsung dalam Effects biasanya berarti Anda tidak melakukan pramuat atau cache data. Sebagai contoh, jika komponen dilepas dan kemudian dipasang lagi, komponen tersebut harus mengambil data lagi.
- Sangat tidak ergonomis. Ada cukup banyak kode boilerplate yang terlibat ketika menulis panggilan
fetch
dengan cara yang tidak mengalami bug seperti race condition.
Daftar kelemahan ini tidak spesifik untuk React. Ini berlaku untuk mengambil data saat pemasangan komponen dengan pustaka apa pun. Seperti halnya dengan routing, pengambilan data bukanlah hal yang sepele untuk dilakukan dengan baik, jadi kami merekomendasikan pendekatan berikut ini:
- Jika Anda menggunakan kerangka kerja (framework), gunakan mekanisme pengambilan data yang sudah ada di dalamnya. Kerangka kerja React modern memiliki mekanisme pengambilan data terintegrasi yang efisien dan tidak mengalami kendala di atas.
- Jika tidak, pertimbangkan untuk menggunakan atau membangun cache sisi klien. Solusi sumber terbuka (open source) yang populer termasuk React Query, useSWR, dan React Router 6.4+. Anda juga dapat membuat solusi sendiri, dalam hal ini Anda dapat menggunakan Effects di dalamnya, tetapi menambahkan logika untuk menduplikasi request, menyimpan respons dalam cache, dan menghindari waterfall jaringan (dengan melakukan pramuat data atau mengangkat kebutuhan data ke route).
Anda dapat terus mengambil data secara langsung di Effects jika tidak ada satu pun dari pendekatan ini yang cocok untuk Anda.
Mengirim analitik
Perhatikan kode berikut ini yang mengirimkan event analitik pada kunjungan halaman:
useEffect(() => {
logVisit(url); // Sends a POST request
}, [url]);
Dalam mode pengembangan, logVisit
akan dipanggil dua kali untuk setiap URL, sehingga Anda mungkin tergoda untuk mencoba memperbaikinya. Kami sarankan untuk membiarkan kode ini apa adanya. Seperti contoh-contoh sebelumnya, tidak ada perbedaan perilaku yang dilihat oleh pengguna antara menjalankannya sekali dan menjalankannya dua kali. Dari sudut pandang praktis, logVisit
tidak boleh melakukan apa pun dalam pengembangan karena Anda tidak ingin log dari mesin pengembangan mempengaruhi metrik produksi. Komponen Anda akan dimuat ulang setiap kali Anda menyimpan berkasnyanya, sehingga komponen tersebut tetap mencatat kunjungan ekstra dalam pengembangan.
Dalam mode produksi, tidak akan ada log kunjungan yang terduplikasi.
Untuk men-debug event analitik yang Anda kirimkan, Anda bisa men-deploy aplikasi Anda ke lingkungan staging (yang berjalan dalam mode produksi) atau untuk sementara tidak menggunakan Strict Mode dan pengecekan ulang khusus pengembangannya. Anda juga dapat mengirimkan analitik dari event handler perubahan route, bukan dari Effects. Untuk analitik yang lebih tepat, intersection observers dapat membantu melacak komponen mana yang ada di tampilan layar dan berapa lama komponen tersebut tetap terlihat.
Bukan Effect: Menginisialisasi aplikasi
Beberapa logika seharusnya hanya berjalan sekali ketika aplikasi dijalankan. Anda dapat meletakkannya di luar komponen Anda:
if (typeof window !== 'undefined') { // Periksa apakah kita berjalan di browser.
checkAuthToken();
loadDataFromLocalStorage();
}
function App() {
// ...
}
Hal ini menjamin bahwa logika tersebut hanya berjalan satu kali setelah browser memuat halaman.
Bukan Effect: Membeli produk
Terkadang, meskipun Anda menulis fungsi pembersihan, tidak ada cara untuk mencegah konsekuensi yang terlihat oleh pengguna dari menjalankan Effect dua kali. Misalnya, mungkin Effect Anda mengirimkan request POST seperti membeli produk:
useEffect(() => {
// 🔴 Salah: Effect ini ditembakkan dua kali di pengembangan, mengungkapkan masalah dalam kode.
fetch('/api/buy', { method: 'POST' });
}, []);
Anda tidak ingin membeli produk dua kali. Namun, ini juga alasan mengapa Anda tidak boleh meletakkan logika ini di dalam sebuah Effect. Bagaimana jika pengguna pergi ke halaman lain dan kemudian menekan Kembali? Effect Anda akan berjalan lagi. Anda tidak ingin membeli produk ketika pengguna mengunjungi halaman; Anda ingin membelinya ketika pengguna mengklik tombol Beli.
Pembelian tidak disebabkan oleh rendering; ini disebabkan oleh interaksi tertentu. Interaksi ini harus berjalan hanya ketika pengguna menekan tombol. Hapus Effect dan pindahkan request /api/buy
Anda ke dalam event handler tombol Beli:
function handleClick() {
// ✅ Pembelian adalah sebuah event karena disebabkan oleh interaksi tertentu.
fetch('/api/buy', { method: 'POST' });
}
Hal ini mengilustrasikan bahwa jika pemasangan ulang merusak logika aplikasi Anda, hal ini biasanya akan menemukan bug yang ada. Dari sudut pandang pengguna, mengunjungi sebuah halaman seharusnya tidak berbeda dengan mengunjunginya, mengklik sebuah tautan, lalu menekan Kembali untuk melihat halaman tersebut kembali. React memverifikasi bahwa komponen Anda mematuhi prinsip ini dengan memasang ulang komponen tersebut sekali dalam pengembangan.
Menyatukan semuanya
Playground ini dapat membantu Anda “merasakan” bagaimana Effect bekerja dalam praktiknya.
Contoh ini menggunakan setTimeout
untuk menjadwalkan log konsol dengan teks input untuk muncul tiga detik setelah Effect berjalan. Fungsi pembersihan akan membatalkan batas waktu yang tertunda. Mulailah dengan menekan “Pasang komponen”:
import { useState, useEffect } from 'react'; function Playground() { const [text, setText] = useState('a'); useEffect(() => { function onTimeout() { console.log('⏰ ' + text); } console.log('🔵 Menjadwalkan log "' + text + '"'); const timeoutId = setTimeout(onTimeout, 3000); return () => { console.log('🟡 Membatalkan log "' + text + '"'); clearTimeout(timeoutId); }; }, [text]); return ( <> <label> Yang ingin di-log:{' '} <input value={text} onChange={e => setText(e.target.value)} /> </label> <h1>{text}</h1> </> ); } export default function App() { const [show, setShow] = useState(false); return ( <> <button onClick={() => setShow(!show)}> {show ? 'Lepas' : 'Pasang'} komponen </button> {show && <hr />} {show && <Playground />} </> ); }
Anda akan melihat tiga log pada awalnya: Menjadwalkan log "a"
, Membatalkan log "a"
, dan Menjadwalkan log "a"
lagi. Three second later there will also be a log saying a
. Tiga detik kemudian juga akan ada log yang bertuliskan a
. Seperti yang Anda pelajari sebelumnya, pasangan penjadwalan/pembatalan tambahan adalah karena React me-remount komponen sekali dalam pengembangan untuk memverifikasi bahwa Anda telah mengimplementasikan pembersihan dengan baik.
Sekarang edit input menjadi abc
. Jika Anda melakukannya dengan cukup cepat, you’ll see Menjadwalkan log "ab"
segera diikuti dengan Membatalkan log "ab"
dan Menjadwalkan log "abc"
. React selalu membersihkan Effect dari render sebelumnya sebelum Effect dari render berikutnya. Inilah sebabnya mengapa meskipun Anda mengetikkan input dengan cepat, hanya ada satu timeout yang dijadwalkan dalam satu waktu. Edit input beberapa kali dan lihat konsol untuk mengetahui bagaimana Effect dibersihkan.
Ketik sesuatu ke dalam input, lalu segera tekan “Lepas komponen”. Perhatikan bagaimana melepas komponen membersihkan Effect render terakhir. Di sini, Effect membersihkan timeout terakhir sebelum sempat menembak.
Terakhir, edit komponen di atas dan beri komentar pada fungsi pembersihan agar timeout tidak dibatalkan. Coba ketik abcde
dengan cepat. Apa yang Anda kira akan terjadi dalam tiga detik? Akankah console.log(text)
di dalam timeout mencetak text
terbaru dan menghasilkan lima log abcde
? Cobalah untuk menguji intuisi Anda!
Tiga detik kemudian, Anda akan melihat urutan log (a
, ab
, abc
, abcd
, and abcde
) bukan lima log abcde
. Setiap Effect “menangkap” nilai teks
dari render yang sesuai. Tidak masalah jika state text
berubah: Effect dari render dengan text = 'ab'
akan selalu menjadi 'ab'
. Jika Anda penasaran bagaimana cara kerjanya, Anda dapat membaca tentang closures.
Pendalaman
Anda dapat menganggap useEffect
sebagai “melampirkan” sebuah perilaku ke keluaran render. Perhatikan Effect berikut:
export default function ChatRoom({ roomId }) {
useEffect(() => {
const connection = createConnection(roomId);
connection.connect();
return () => connection.disconnect();
}, [roomId]);
return <h1>Selamat datang di {roomId}!</h1>;
}
Mari kita lihat apa yang sebenarnya terjadi saat pengguna menavigasi aplikasi ini.
Render awal
Pengguna mengunjungi <ChatRoom roomId="general" />
. Mari kita menukar secara mental roomId
dengan 'general'
:
// JSX untuk render pertama (roomId = "general")
return <h1>Selamat datang di general!</h1>;
Effect juga bagian dari keluaran render. Effect render pertama adalah sebagai berikut:
// Effect untuk render pertama (roomId = "general")
() => {
const connection = createConnection('general');
connection.connect();
return () => connection.disconnect();
},
// Dependensi untuk render pertama (roomId = "general")
['general']
React menjalankan Effect ini, yang menghubungkan ke ruang obrolan 'general'
.
Render ulang dengan dependensi yang sama
Bayangkan <ChatRoom roomId="general" />
di-render ulang. Keluaran JSX tetap sama:
// JSX untuk render kedua (roomId = "general")
return <h1>Selamat datang di general!</h1>;
React melihat bahwa keluaran render tidak berubah, jadi ia tidak memperbarui DOM.
Effect dari render kedua menjadi seperti ini:
// Effect untuk render kedua (roomId = "general")
() => {
const connection = createConnection('general');
connection.connect();
return () => connection.disconnect();
},
// Dependensi untuk render kedua (roomId = "general")
['general']
React membandingkan ['general']
dari render kedua dengan ['general']
dari render pertama. Karena semua dependensi sama, React mengabaikan Effect dari render kedua. Ia tidak pernah dipanggil.
Render ulang dengan dependensi berbeda
Kemudian, pengguna mengunjungi <ChatRoom roomId="travel" />
. Kali ini, komponen mengembalikan JSX yang berbeda:
// JSX untuk render ketiga (roomId = "travel")
return <h1>Selamat datang di travel!</h1>;
React memperbarui DOM dengan mengubah "Selamat datang di general"
menjadi "Selamat datang di travel"
.
Effect dari render ketiga menjadi seperti ini:
// Effect untuk render ketiga (roomId = "travel")
() => {
const connection = createConnection('travel');
connection.connect();
return () => connection.disconnect();
},
// Dependensi untuk render ketiga (roomId = "travel")
['travel']
React membandingkan ['travel']
dari render ketiga dengan ['general']
dari render kedua. Satu dependensi berbeda: Object.is('travel', 'general')
adalah false
. Effect tidak dapat dilewati.
Sebelum React dapat menerapkan Effect dari render ketiga, React perlu membersihkan Effect terakhir yang dilewati. Effect pada render kedua dilewati, sehingga React perlu membersihkan Effect pada render pertama. Jika Anda menggulir ke atas ke render pertama, Anda akan melihat bahwa pembersihannya memanggil disconnect()
pada koneksi yang dibuat dengan createConnection('general')
. Ini akan memutuskan aplikasi dari ruang obrolan 'general'
.
Setelah itu, React menjalankan Effect render ketiga. Ia menghubungkan ke ruang obrolan 'travel'
.
Pelepasan
Terakhir, katakanlah pengguna melakukan navigasi, dan komponen ChatRoom
dilepas. React menjalankan fungsi pembersihan Effect terakhir. Effect terakhir berasal dari render ketiga. Pembersihan render ketiga menghancurkan koneksi createConnection('travel')
. Sehingga aplikasi terputus dari ruang 'travel'
.
Perilaku mode pengembangan
Ketika Strict Mode diaktifkan, React akan memasang ulang setiap komponen satu kali setelah pemasangan (state dan DOM akan dipertahankan). Hal ini membantu Anda menemukan Effect yang membutuhkan pembersihan dan mengekspos bug seperti race condition lebih awal. Selain itu, React akan memasang ulang Effect setiap kali Anda menyimpan berkas dalam pengembangan. Kedua perilaku ini hanya untuk mode pengembangan.
Rekap
- Tidak seperti events, Effects disebabkan oleh pe-render-an itu sendiri, bukan oleh interaksi tertentu.
- Effects memungkinkan Anda menyinkronkan komponen dengan suatu sistem eksternal (API pihak ketiga, jaringan, dll.).
- Secara default, Effects dijalankan setelah setiap render (termasuk render awal).
- React akan melewatkan Effect jika semua dependensinya memiliki nilai yang sama dengan nilai pada saat render terakhir.
- Anda tidak dapat “memilih” dependensi Anda. Mereka ditentukan oleh kode di dalam Effect.
- Larik dependensi kosong (
[]
) berhubungan dengan “pemasangan” komponen, yaitu ketika komponen ditambahkan ke layar. - Dalam Strict Mode, React memasang komponen dua kali (hanya dalam pengembangan!) untuk menguji coba Effect Anda.
- Jika Effect Anda rusak karena pemasangan ulang, Anda perlu menerapkan fungsi pembersihan.
- React akan memanggil fungsi pembersihan Anda sebelum Effect dijalankan di lain waktu, dan selama proses pelepasan (unmount).
Tantangan 1 dari 4: Memfokuskan bidang teks saat pemasangan
Dalam contoh ini, formulir merender komponen <MyInput />
.
Gunakan metode focus()
pada input untuk membuat MyInput
secara otomatis fokus ketika muncul di layar. Sudah ada implementasi yang dikomentari, tetapi tidak cukup berhasil. Cari tahu mengapa hal ini tidak berhasil, dan perbaiki. (Jika Anda terbiasa dengan atribut autoFocus
, anggap saja atribut tersebut tidak ada: kita mengimplementasikan ulang fungsi yang sama dari awal).
import { useEffect, useRef } from 'react'; export default function MyInput({ value, onChange }) { const ref = useRef(null); // TODO: Ini tidak bekerja. Perbaiki. // ref.current.focus() return ( <input ref={ref} value={value} onChange={onChange} /> ); }
Untuk memastikan bahwa solusi Anda berfungsi, tekan “Tampilkan formulir” dan pastikan bahwa input menerima fokus (menjadi tersorot dan kursor ditempatkan di dalam). Tekan “Sembunyikan formulir” dan “Tampilkan formulir” lagi. Pastikan bahwa input telah disorot kembali.
MyInput
seharusnya hanya fokus pada saat pemasangan, bukan setelah setiap render. Untuk memastikan bahwa perilaku sudah benar, tekan “Tampilkan formulir” dan kemudian berulang kali tekan kotak centang “Jadikan huruf besar”. Mengklik kotak centang tersebut seharusnya tidak akan memfokuskan input di atasnya.